Tujuan dilakukan penelitian dan anlisa terkait harga sembako di indonesia terutama di wilayah Kabupaten Cianjur sebagai objek yang akan diteliti dan dianalisa. Berdasarkan pemantauan dari tim Kompas Gramedia di beberapa pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur dalam kurun waktu 10 hari pasca pemilihan umum presiden dan calon lagislatif mengalami kenaikan yang cukup signifkan. Rata-rata kenaikan dalam kurun waktu 10 hari tersebut berkisar pada 13% dan kemungkinan akan terus melonjak sampai menjelang bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Melihat dari tren tersebut jika dalam waktu 10 hari terjadi lonjakan kenaikan harga sembako sebasar 13% dan diperkirakan harga tersabut belum akan turun melihat kondisi yang akan memasuki bulan ramadhan dimana kebutuhan akan sembako akan melonjak. maka apabila awal ramadhan sekitar 16 hari lagi maka harga sembako diperkirakan akan mengalami kenaikan kembali dengan total kenaikan 30%.
Mengenai hal tersebut pantauan dari radar Cianjur, sejumlah bahan pokok di sejumlah pasar tradisional cianjur terus akan merangkak naik mulai dari telur, bawang, cabai serta beras. Kemungkinan untuk komoditas sembako lainnya akan mengikuti, oleh karena itu saat ini masyarakat yang memiliki penghasilan yang pas-pasan harus mulai mengalokasikan anggaran yang lain untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan di keluarganya, dan tentu hal ini akan menyebabkan perputaran ekonomi terutama wilayah Kabupaten Cianjur akan mengalami penurunan daya beli.
Seperti halnya di pasar muka Ramayana dan pasar induk Cianjur (PIC) cabai merah rawit domba yang harganya menggila, yakni dijual Rp.100 Ribu/Kg,naiknya 50% lebih dari harga normal yang hanya 40 ribu. Harga bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng dipasar induk cianjur, jawa barat, dan kenaikan berkisar antara Rp2.000 sampai Rp4.000 per kilogram itu membuat beban warga makin berat.
Walaupun pemerintah daerah Kabupaten Cianjur telah berusaha untuk menekan harga sembako yang kian melejit dengan menggelar berbagai upaya seperti menggelar operasi pasar dan mempercepat pendistribusian sembako seperti beras SPHP ke berbagai pasar yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur nampaknya belum dapat menstabilkan harga beras secara efektif.
Warga berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Cianjur segera mencari solusi lain guna menstabilkan harga beras dipasaran, dikarenakan sebentar lagi akan umat muslim akan segera memasuki bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.